Apakah Kamu Tahu Land Clearing? Berikut Cara Kerjanya

Land Clearing, atau reklamasi lahan, diperlukan di tengah populasi dunia yang terus bertambah. Beberapa hutan telah dikonversi oleh masyarakat sekitar untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Di sisi lain, Land Clearing juga digunakan sebagai alternatif kebutuhan ekonomi. Perkebunan kelapa sawit adalah contoh nyata betapa hutan produktif telah dikonversi untuk kebutuhan ekonomi.

Pertambangan juga merupakan komponen kegiatan Land Clearing. Namun, setelah proses penambangan selesai, perusahaan akan melakukan upaya pascatambang untuk mengembalikan tanah ke warna semula.

Apa itu Land Clearing?

Land Clearing adalah proses pembersihan untuk mempersiapkan lahan untuk digunakan kembali dalam beberapa kegiatan.

Pembukaan lahan ini tidak terbatas pada pemukiman, tetapi juga berlaku untuk perkebunan dan kebutuhan lainnya seperti pertambangan. Biasanya, kegiatan ini terkait dengan konstruksi konstruksi.

Baca Juga:  7 Cara Menghindari Kecelakaan Kerja di Pertambangan

Jalan lintas adalah contoh cara membagi bukit menjadi dua sehingga bangunan dapat dibangun.

Dengan demikian, aktivitas penambangan dapat berdiri di atas tanah dan mulai berubah bentuk fisiknya.

Persyaratan yang Harus dipenuhi

Untuk melakukan kegiatan tersebut, pelaku usaha tidak bisa sembarangan melepaskan lahan. Perusahaan atau pihak terkait harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Lahan yang akan digunakan adalah lahan bebas. Artinya, Land Clearing tidak dapat dilakukan bahkan di kawasan lindung atau kawasan konservasi.

Pihak yang akan membuka lahan wajib melakukan analisis mengenai dampak lingkungan.
Harus disertai kajian komprehensif dari berbagai studi kelayakan, seperti hidrologi, agronomi, dan meteorologi.

Baca Juga:  Hukum Pengeluaran Air mani yang Perlu Anda Pahami Selama Puasa Ramadhan

Cara kerja Land Clearing

Land Clearing  menggunakan berbagai metode, antara lain:

1. Keterampilan Memotong dan Memanggang

Ini adalah metode yang paling umum digunakan dan telah ada sejak lama. Salah satu alasannya adalah lebih cepat dan jauh lebih murah dari segi biaya.

Pola Land Clearing dengan metode tebang adalah sebagai berikut.

  • Bersihkan semua tanaman
  • Pengeringan alami tanaman yang dipanen
  • Membakar tanaman
  • Ketika semua tanaman dibakar, lahan bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
  • Mekanik tanpa pembakaran (zero burn)

Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi modern seperti:

  • Alat untuk membuka jalan demonstrasi pengambilan kayu seperti buldoser dan ekskavator.
  • Alat pemotong kayu modern seperti gergaji mesin.
  • Selanjutnya, alat pengolahan tanah seperti traktor atau bajak ranting.

2. Prosedur dan langkah-langkah Land Clearing

Agar proses Land Clearing berjalan lancar, kamu perlu memahami beberapa prosedur:

  • Land Clearing harus dilakukan sesuai dengan pedoman perencanaan.
  • Sosialisasi Masyarakat oleh Tim Hukum.
  • Tim hukum harus menyampaikan pernyataan atau keputusan antara kontraktor, masyarakat dan desa.
  • Kegiatan Land Clearing harus dilakukan blok demi blok.
  • Pemetaan menggunakan koordinat dan pengukuran melalui Global Positioning System (GPS).
  • Tim hukum harus memiliki kemampuan negosiasi yang kuat dengan masyarakat.
  • Tim hukum juga harus memberikan gambaran proses ganti rugi kepada masyarakat pemilik lahan.
  • Keyakinan bahwa tanah yang diminta dalam keadaan aman yang dibuktikan dengan keterangan dari tim hukum.
  • Identifikasi dan Perjanjian Kerjasama (PKS).
Baca Juga:  7 Cara Menghindari Kecelakaan Kerja di Pertambangan

Tahapan Land Clearing adalah sebagai berikut:

  • Survei batas
  • Penataan ruang
  • Pemblokiran
  • Konstruksi jalan dan jembatan
  • Imasu dan musim gugur
  • Penumpukan atau mulsa (pembukaan lahan)

Land Clearing sudah menjadi kegiatan umum. Sayangnya, beberapa pihak tidak sepenuhnya mengikuti prosedur dan langkah tersebut. Inilah sebabnya mengapa reklamasi atau pembukaan lahan sering menimbulkan konflik dan sengketa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *