Perbedaan Kubernetes Dengan OpenShift

Perbedaan Kubernetes Dengan OpenShift – Postingan ini mempelajari 2 program kontainer yang biasa dipakai dikala ini ialah OpenShift serta Kubernetes. Lalu, apa saja perbandingan Kubernetes serta OpenShift?

Apa itu Kubernetes?

Kubernetes merupakan kerangka kegiatan open- source container- as- a- service( CaaS) yang terbuat oleh para pengembang Google lebih dari satu dasawarsa kemudian. Pada intinya, Kubernetes merupakan sistem kontainerisasi open- source portabel yang membolehkan developer buat mengatur layanan serta bobot kegiatan.

Sistem hendak mengotomatiskan cara deploy aplikasi, penskalaan, serta pembedahan. Dikala ini Kubernetes ialah bagian dari Cloud Native Computing Foundation, alhasil membolehkan developer aplikasi buat menggunakan keahlian semacam self monitoring, process automation, kontainer balancing, storage orchestration, dan sedang banyak lagi.

Apa itu OpenShift?

OpenShift merupakan kerangka kegiatan kontainer fitur lunak yang terbuat oleh fasilitator fitur lunak open source Red Hat. Bagi beberapa pangkal, Kubernetes merupakan kernel sistem terdistribusi, sebaliknya OpenShift merupakan distribusinya. Pada intinya, OpenShift merupakan program container Kubernetes berplatform cloud yang dikira selaku fitur lunak kontainerisasi serta platform- as- a- service( PaaS).

Baca Juga:  Kelebihan Dari PS 5 Yang Harus Anda Tahu

OpenShift pula dibentuk di Docker ialah salah satu program kontainerisasi terkenal yang lain. OpenShift menawarkan keamanan yang tidak berubah- ubah, built- in monitoring, manajemen kebijaksanaan terkonsentrasi, serta kompatibilitas dengan Kubernetes buat penindakan bobot kegiatan container. OpenShift mempunyai kecekatan, alhasil membolehkan penyediaan layanan dengan cara mandiri serta berintegrasi dengan bermacam alterasi tools.

Dengan tutur lain, tidak terdapat penguncian vendor. Tadinya diketahui selaku Origin, program open- source OpenShift OKD membolehkan developer membuat, mencoba, serta mendeploy aplikasi di cloud. Program ini pula mensupport sebagian bahasa pemrograman, tercantum Go, Node. js, Ruby, Python, PHP, Perl, serta Java.

Baca Juga : Apa Bedanya OLTP Dengan OLAP

Kubernetes dengan OpenShift

Bagus Kubernetes ataupun OpenShift mempunyai arsitektur yang kokoh serta bisa diskalakan alhasil membolehkan buat pengembangan, cara deploy, serta manajemen aplikasi yang kilat serta bernilai besar. Kecocokan dari kedua program ini merupakan bersama berjalan pada Sertifikat Apache 2. 0. Selanjutnya merupakan sebagian perbandingan antara Kubernetes serta OpenShift.

  • Deployment
Baca Juga:  Cara Mudah Untuk Mempercepat Browser Chrome Android

Kubernetes menawarkan lebih banyak elastisitas selaku kerangka kegiatan open- source serta bisa diinstal pada nyaris seluruh program semacam Microsoft Azure serta AWS dan penyaluran Linux apa juga, tercantum Ubuntu serta Debian. Disisi lain OpenShift menginginkan Red Hat’ s proprietary Red Hat Enterprise Linux Atomic Host( RHELAH), Fedora, ataupun CentOS. Ini mempersempit alternatif buat banyak bidang usaha, paling utama bila mereka belum memakai program ini.

  • Keamanan

OpenShift mempunyai kebijaksanaan keamanan yang lebih kencang. Misalnya, dilarang melaksanakan kontainer selaku root. Program ini pula menawarkan alternatif aman- oleh- default buat tingkatkan keamanan. Kubernetes tidak dilengkapi dengan keahlian built- in otentikasi ataupun otorisasi, alhasil developer wajib membuat token serta metode otentikasi yang lain dengan cara buku petunjuk.

  • Dukungan

Kubernetes mempunyai komunitas developer aktif yang besar yang lalu bekerja sama dalam melengkapi program. Program ini pula menawarkan sokongan buat sebagian kerangka kegiatan serta bahasa. OpenShift mempunyai komunitas sokongan yang jauh lebih kecil yang terbatas paling utama cuma buat developer Red Hat.

  • Luncurkan serta Update
Baca Juga:  16 Kelebihan dan Kekurangan Pada OS Android

Kubernetes mempunyai pada umumnya 4 luncurkan tiap tahun, sebaliknya trail dengan dekat 3 luncurkan. Kubernetes pula mensupport sebagian pembaruan dengan cara berbarengan serta simultan, sedangkan OpenShift tidak mempunyai sokongan itu.

  • Jaringan

Kubernetes tidak mempunyai pemecahan jaringan namun membolehkan konsumen memakai plug- in jaringan pihak ketiga. Disisi lain OpenShift, mempunyai pemecahan jaringan out- of- the- box yang diucap Open vSwitch, yang dilengkapi dengan 3 plug- in asli.

  • Template

Kubernetes menawarkan Helm template yang gampang dipakai serta membagikan beberapa besar elastisitas. OpenShift tidak sediakan template yang fleksibel ataupun user friendly.

Kontainer Image Management

OpenShift membolehkan developer memakai Image Stream buat mengatur image container, sedangkan Kubernetes tidak menawarkan fitur manajemen image container.

Kubernetes serta OpenShift merupakan sistem manajemen container terkenal, serta tiap- tiap mempunyai fitur serta khasiat yang istimewa. Walaupun bisa menolong mengotomatiskan cara deploy, penskalaan, serta pembedahan aplikasi, OpenShift merupakan program container yang bertugas serupa dengan Kubernetes buat menolong aplikasi berjalan lebih berdaya guna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *