Kisah Seorang Penjual Ikan Cupang Lulus Jadi Polisi

arpronews.com Halo Sobat Arpo bagimana kabarnya semoga dalam keadaan baik-baik saja. kali ini kita akan upload Artikel inspirasi untuk kalian dimana ada sesosok Anak yang dulunya jual ikan cupang di kaki lima dan di pinggir jalan yang kini berhasil meraih cita-citanya menjadi seorang polisi. Dulunya yang hitam lusuh,berjuang berjualan di jalanan, membuatnya tak ada yang tidak mungkin Bagi Tuhan. Berjualan sambil belajar akhirnya membuahkan hasil dia berjuang bertahun-tahun lulus menjadi seorang Abdi Negara Polisi di Bintara Polri Tahun 2023 Silam. gimana kisah lengkapnya? yuk simak di bawah ini ya.

Ananda Rafi 21 Tahun kelahiran tahun 2000 ini tak usai-usainya mengucapkan rasa syukur dan bangga di akun sosmednya setelah terus mencoba,walau pernah gagal, kini lulus di usia terakhirnya setelah testing yang ke-3 kalinya di Kepolisian Negara Republik Indonesia. “sejak kecil saya sudah sangat suka dengan mengoleksi dan memelihara ikan cupang” ujarnya. Yang mana setelah tamat SMA pada 2018 silam dia  mulai berfikir akan tak ingin menyusahkan orang tua untuk mulai berjuang sendiri tanpa sepengetahuan orang tuanya. Yahh minimal untuk uang bensin uang nongkrong di warung kopi saya tidak lagi minta kepada orang tua,karena saya memiliki 2 orang adik yang itu lebih baik uangnya digunakan orang tua saya untuk kedua orang tua saya.

Berkomitmen sejak tamat SMA tidak lagi mau meminta uang kepada orang tua dengan sikap kemandiriannya,dia mulai mencoba berjualan cupang hanya bermodalkan 300 ribu sisa tabungannya. “Sisa tabungan saya sisa 300 ribu pak,awalnya saya ragu,namun jika tidak saya coba juga saya akan begini-begini saja,kalaupun saya coba jika gagal ya endingnya tetap saja ketika saya tidak berusaha,akan habis oleh waktu sesuai yang dipergunakan uangnya” ujarnya. dengan modal 300 ribu dia awalnya mulai mencoba berbisnis ikan cupang dengan memperoleh 100 ekor ikan cupang untuk di jual lagi,tentunya juga ikan cupang dengan harga dan sebanyak itu adalah untuk kelas dan jenis ikan cupang yang biasa saja yang dijual hanya untuk anak SD.

Kisah tukang parkir jadi polisi

Ketika saya membeli ikan cupang sebanyak itu dan meletaknya di belakang rumah,awalnya orang tua saya marah,untuk apa beli ikan sebanyak itu,nanti tidak terurus malah sayang mati uangnya sia-sia. Lalu saya menjawab tidak pak,saya pengen mengoleksi ikan yang banyak kerna sudah hobby,(sambil menutupi niatnya berjualan dari orang tuanya). Saya tidak malu untuk hidup sederhana berjualan di jalanan,sedangkan teman saya sudah mulai berkehidupan mewah,glamour tak sudah-sudah,ada juga yang sudah kuliah. Namun saya tidak respect dan bangga dengan mereka.Itu kan uang orang tua mereka,harta orang tua mereka,pantaskah membanggakan kehidupan glamoritas di sosmed dengan post di mall,shopping dll dengan uang dari orang tua? katanya ketika di wawancarain.

Kenapa kamu tidak kuliah juga seperti teman yang lain? “ujar salah seorang wartawan dan pewawancara”. saya bercita-cita ingin jadi polisi seperti kakek saya sudah sejak kecil pak” ujarnya. kalo saya testing,kuliah pasti tertunda,sedangkan uang kuliah jalan,saya tidak mau merepotkan orang tua saya. Agustus 2018 adalah bulan dan langkah pertamanya dalam berjuang di kehidupan nyata. mulai dari satu SD ke SD yang lain berpindah-pindah menjual ikan cupang kepada anak-anak dengan harga 10.000 rupiah itu tidak terlalu mahal mungkin bagi anak-anak dan mereka pasti suka. Awalnya saya berjualan make masker,bukannya malu/gengsi berjualan,namun kerabat dan teman bapak dan ibu saya di pasaran banyak,dan teman-teman orang tua saya juga sudah sangat banyak kenal dengan saya.Karena orang tua saya orangnya suka bergaul dan memiliki banyak sahabat dimanapun.Ditambah juga orang tua saya seorang guru saya hanya takut malu nanti dikira orang tua saya tak sanggup memberikan uang jajan kepada saya,padahal sebaliknya.saya tidak mau lagi meminta di usia dewasa seperti ini kepada orang tua,Malu rasanya jika sudah tamat sekolah masih meminta kepada orang tua.

Baca Juga:  5 Jam Tangan Olahraga Terbaik dan Paling Rekomendasi

Berjualan di tembok sekolah,di pinggir jalan,abu dan debu di jalanan sudah pasti menjadi makanan sehari-hari berjualan mulai pukul 9 pagi sampe anak sekolah pulang. Dia pergi berjualan setelah orang tuanya pergi bekerja jadi,orang tua saya tidak tau saya berjualan,dan ketika anak-anak pulang sekolah jam 12. saya juga langsung pulang sebelum orang tua saya pulang” ujarnya. terkadang ketika orang tua saya lagi tidak masuk kerja karena sakit dia juga terpaksa tidak berjualan karena supaya tidak ketauan. Lalu bagaimana kamu membawa dagangan kamu dengan ikan segini banyak ke sekolah-sekolah? lontar pertanyaan dari seorang wartawan.

Kisah pegawai indomaret jadi polisi

saya membungkusnya di pelastik,lalu menyusunnya di sterofom peti es dan dibawa menggunakan sepeda motor Supra X 125 dengan cara diikat dengan karet ban di belakangnya,setelah sampai saya menyusunnya dengan koran di tembok sekolah maupun di emperan pinggiran aspal sembari menunggu anak-anak membeli ketika jam istirahat atau pulang. Laun waktu ternyata benar,salah satu rekan bapak saya melihat saya dan memberitahu kepada orang tua saya. Yang mana ketika di rumah omelan dan dimarahin sudah pasti terjadi. Kenapa jualan? seperti tidak saya urus dan saya kasih duit saja!!! kalau mau jajan kan tinggal minta!!! (kata orang tuanya). Lalu saya menjawab seperti tadi,untuk tolong jangan halangi tekad dan pilihan hidup saya,kerna saya ingin mandiri” ujarnya. setelah saling menjelaskan akhirnya orang tua saya menerima walau seperti tidak ikhlas seperti membiarkan yah sudahla kalo memang itu maunya,selagi positif tidak masalah.

sejak itu senyumnya terpancar cerah tak lagi memakai masker,berjualan dengan bangga dan penuh ramah kepada anak-anak,dan juga setiap orang yang lewat juga beli terkadang.dia tak takut lagi akan ketahuan siapapun karena orang tuanya juga sudah tau. berjualan mulai di hari senin-sabtu dari jam 9 sampai jam 12 udah saya jalani. Sampai di moment teman sekolahnya lewat dan melihatnya,dia tak malu walaupun di ceritain,sempat di bully juga jadi perbincangan,saya tidak malu pak! walau teman saya sejak tau itu ada yang cibir di grup whats app mereka terkadang beberapa temen meng screenshot kan menanyakan kebenaran perbingan di grup WA itu bahkan sampai ngomong dari mulut ke mulut melihat saya seperti layas. saya tidak malu. Saya bakal buktikan saya akan sukses nanti dengan jalan saya.

pergaulan dan outfit temen saya pasti sudah berbeda pak! yang namanya mereka kuliah di UNIV ternama di seluruh indonesia seperti gengsi untuk memakai baju biasa seperti dulu,minimal psati ber merk dan bagus serta mahal bajunya. Tak jarang sejak saat itu dia seperti jarang diajak oleh teman-temannya untuk kumpul bareng. saya tidak minder dan malu,saya juga malah suka berpenampilan biasa aja dan apa adanya. memakai baju kaos,celana lee dan sebuah sendal jepit ujarnya,namun apakah mereka layas kepada saya dan malu berteman dengan saya itu tak apa.karena saya juga bergaul dengan siapapun,akan selalu ada temen saya walaupun orang itu tukang becak sekalipun akan saya temani walau berbeda usia. semua saya temani,karena terkadang orang biasa di pasaran lebih kaya akan pengalaman dan pengetahuan tentang hidup ujarnya.

3 kali testing polisi,dia harus gagal 2 kali, di tahun 2018 dia test Polisi untuk pertama kali, dan gagal di tes kesehatan pertama setelah lulus ujian Psikotes,dan itu tak mematahkan semangatnya.dia kembali berlatih dan belajar dengan bermodalkan membeli buku panduan soal soal psikologi dari Gramedia. Sambil berjualan saya tetap belajar membaca buku soal soal psikologi dan akademik pak. dan pada akhirnya di tahun 2019 dia telah berhasil melewati semua tahapan ujian Polisi dan harus gugur dan gagal di penentuan akhir yaitu Tes Pantokhir. “Selangkah lagi setelah pengumuman itu saya pasti sudah jadi polisi pak…” ujarnya sambil menangis dengan muka pasrah mengingat sejarahnya. Saya menerima ucapan dari temen-temen saya bahkan saudara saya sendiri mengatakan untuk mundur jangan coba lagi,”sudahlah… ngapain la tes tes polisi kaya gitu,masuk polisi kan sulit,ga akan sanggup dan ga akan bisa kau itu” ujar pamannya sendiri. temen-temen saya juga banyak yg membully dan menertawakan saya pak. “hah? penjual ikan cupang itu gagal? kan udah dibilang jual cupang aja.. mana mungkinla lulus,emang dia punya duit mau masuk polisi???”

Baca Juga:  Link Pendaftaran SD, SMP dan SMA/SMK READY PPDB Online 2023

saya sempat trauma dan kena mental pak satu minggu tak keluar rumah karena down mental karena kata-kata seperti itu.tapi orang tua saya tak pernah bosannya menyemangati saya,memeluk saya yang lagi berdiam diri menyendiri di kamar sambil menangis setiap harinya. pada akhirnya orang tua saya memberikan pilihan. “kenapa tak coba IPDN saja nak? kalau mungkin kuota Polisi sedikit hanya 280 orang-300 orang tiap tahunnya sedangkan yang melamar ribuan orang? itu anak temen mama lulus IPDN sekali coba mana tau kamu bisa,karena kan sudah melewati ujian psikologi polisi dua kali” kata ibunya. dia sempat terdiam dan bingung. tapi ntah kenapa hati kecil saya mengatakan untuk tetap memilih polisi.Lalu saya bilang ke mama dan bapak saya. beri saya waktu 3 hari untuk meminta petunjuk kepada Allah untuk sholat tahajud selama 3 hari ini meminta petunjuk. dan pada akhirnya dia bermimpi mendapatkan sebuah kemeja coklat di sebuah jalan,kemeja itu warnanya percis sekali seperti warna baju polisi,3 hari mimpi saya sama tentang hal itu.

Lalu 3 hari berikutnya dia berunding lagi di depan orang tuanya,untuk membulatkan tekadnya memilih polisi.di lain sisi. orang tuanya mengatakan,ini adalah kesempatan terakhirmu nak,jika pun kau gagal,jangan sampai Abang stress,sedih,kecewa,mungkin belum disitu rezeki abang. nnti kuliah saja di kampung kita ya nak. Walau ga sebergengsi orang lain,tapi agreritasnya uda bagus kok walau cuma Kampus di kabupaten. Iya pak.. ujarnya sambil bertekad walau meneteskan air mata dengan rasa gugup dan ragu dengan keputusan dalam berkesempatan terakhir kali itu di usia 20 tahun. 2023 saya coba lagi pak,namun disitu pandemi covid menyebar,tes kami di undur dan ga tau kejelasannya sampai kapan,usia saya semakin habis jika begini. saya mulai putus asa. Yang seharusnya tes Polisi bulan Maret di tunda sampai kapan akan di umumkan kembali.Akhirnya saya dapat kabar gembira bahwa setelah lebaran bulan mei akan mulai tes. ternyata masih belum bisa karena maraknya covid,di undur lagi sampe akhirnya bulan Agustus lah di buka tes.

saya tidak tau tapi ntah kenapa rasanya tes kali ini lancar seperti air yang mengalir pak,walau di hati sudah grogi,ada rasa ragu,gugup,saya sudah tak sepede tahun sebelumnya testing. pada akhirnya saya di hadapkan di pengumuman pantokhir,disitu hati saya hanya membilang jika ini akhir,saya terima,yahh paling saya akan kembali berjualan cupang sambil kuliah di kampung. ga mungkin saya lulus,sudahlah. Disitu saya sudah benar-benar legowo pak uda pasrah walau belum tau hasilnya tapi sudah kek memang nerima kenyataan. saya sudah tak mau berharap lagi seperti waktu itu. benar-benar uda tatapan kosong trauma akan tahun sebelumnya. hingga pada akhirnya urutan rangking untuk wilayah kabupaten Labuhanbatu di daerah saya,perlahan nama yang lulus muncul dari urutan pertama sampai saya ada di urutan ke 19 dari 43 orang yang lulus dari kabupaten saya.

temen saya yang sama-sama lulus bersorak gembiranya memeluk saya mengucapkan selamat,saya tak bisa berbicara pak! saya bengong,saya ga percaya,saya tak terima,bahkan saya sampai mengatakan ini ga mungkin,tipuan seperti apa ini. ga mungkin Tuhan kasih saya lulus. itu bukan aku,bukan namaku. rasa amarah dan kecewa yang lalu masih membekas di hati saya,dimana pada saat itu orang berpelukan dengan bahagia dan saya harus pulang dengan diam. sampai temen saya mengucapkan istighfar bang.. itu nama abang..nomor ujian abang yang lulus..ga boleh abang gitu. uda lulus abang,berhasil kita bang.. saya langsung terjatuh sujud sambil berteriak Allahu Akbar sekencang-kencangnya disitu,air mata bercucur,karena seperti mimpi. sangkin kuatnya bertakbir sambil sujud suara saya habis. tak berhenti saya sujud dan bertakbir. sampai seorang abang senior polisi sebagai panitia melihat saya karena terlihat begitu memprihatinkan saya yang begitu sangat terharunya lalu membangunkan saya dan memeluk saya mengucapkan selamat sambil menangis lalu mengusap-ngusap kepala saya.” Selamat ya dek.. uda ga bole kaya gitu,kamu sudah lulus,pesan abang sehat-sehat selama pendidikan sampai pelantikan,Abang tunggu kabar baikmu nanti” ujar seniornya itu yang bertugas sebagai panitia penerimaan. dari riuhnya ramai orang yang besorak bahagia di kala itu. saya juga tak sadar ikut bertakbir sambil sujud menangis bersukur,hingga suara saya habis dan serak.

Baca Juga:  20 Link Twibbon Hari Bidan Nasional 24 Juni 2023

Hingga ketika keluar dari gedung tempat saya pengumuman,saya mengejar orang tua saya,sujud dan menangis lagi di kaki ibu dan bapak saya. Mak…pak.. kali ini aku menemui kalian tidak sebagai orang yang gagal seperti kemarin,Makasi atas doa dan perjuangan mamak dan bapak sudah membesarkan aku…” Orang tua saya pun nangis sejadi-jadinya mengetahui saya lulus sambil nangis bahagia. Setelah lulus pengumuman saya memang sengaja tidak ada upload story atau post di sosmed manapun. Yang tau saya lulus hanya orang tua saya,dan teman-teman yang saat itu nonton live streaming pengumuman kami di Instagram,dan mereka juga hanya mengucapkan selamat di Whatsapp. sisanya saya tidak ada kasih tau yang lain melalui sosmed sampai benar-benar lulus di lantik jadi Bripda” ujarnya.

2023 saya lulus pak dan resmi jadi Bripda,dan pada akhirnya saya upload di story untuk sekian lamanya tidak aktif,banyak yang kaget,ga percaya,yang heran ada surprise mendadak dari saya. Saya yang dulu tidak punya teman,kini memiliki hangatnya lagi sahabat pak. semua mengucapkan dan nge tag saya di Insta Story,ucapan sukur dan selamat juga dilontarkan di postingan Fb dan Instagram saya pada tanggal 28 Juni 2023 saat itu. semua dendam saya hilang seketika,dan saya senang.saya memiliki teman lagi,saya akhirnya di akui lagi.Sampai rekan saya berjualan bakso ketika jualan cupang saya temuin dan saya peluk dengan seragam saya,beliau menangis menggeletar bahagia,” Tak ada yang tak mungkin jika Allah sudah berkehendak dek, aku tau kisahmu,sekarang sebuah sejarah terukir,Ananda Rafi si penjual Cupang jadi Polisi,berhasil membuktikan dia mampu,dan semoga kelak kisah mu jadi inspirasi banyak orang untuk berjuang menjadi seperti mu untuk meraih cita-citanya. kau berhasil mematahkan omongan orang-orang tentangmu,tidak ada istilah make-make uang,semua sudah murni,semua serba online,kau sudah membuktikannya,dan itu akan jadi semangat bagi anak-anak yang lain akan menyusulmu,kau sudah membuat Polri bangga,seorang anak yang berprestasi di silat,bisa mengaji Tilawah & MTQ lulus menjadi Polisi. sisanya adalah usahamu,doa orang tua, dan takdir Allah” ujar rekan berjualannya itu sambil memeluk dan menyemangatinya.

 

Kini Bripda Ananda Rafi terpilih bertugas ke Mabes Polri dari Polda Sumatera Utara di Korlantas Mabes Polri,yang mana adalah sebuah kebanggaan bisa terpilih bertugas di Pusat nya Kepolisian dalam menjalankan tugasnya demi negara dan masyarakat,sejak pendidikan juga beliau terpilih dengan tim Masjid SPN Hinai Polda Sumut sebanyak 30 orang yang mana di dalamnya ada para Polisi yang lulus jalur Hafidz Qur’an 30 juz,para Qori berprestasi dan termasuk juga beliau seorang Qori Al Qur’an Alhamdulillah.Membuatnya mendapatkan kebanggaan tugas di Mabes Polri Jakarta.

sumber di ambil dari team Arpronews selaku pewawancara Bripda Ananda Rafi

Mungkin sekian saja artikel kita kali ini teirma kasih sudah membaca,semoga bisa menginspirasi kita semua,bahwa setiap anak itu bisa,dan bisa menggapai cita-citanya.dan semoga kita semua murah rezeki dan sukses dalam menggapai cita-cita. kunjungi terus arpronews untuk mendapatkan dan membaca Artikel terbaru dari kami.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *